Skripsi Hukum - Hk 282


KREDIT KENDARAAN BERMOTOR PROFESI GURU
SUATU TINJAUAN HUKUM PERJANJIAN  
(Studi di Perusahaan Daerah Bank Pasar Kabupaten Klaten)



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pemerintah Indonesia dalam upaya menciptakan taraf kemakmuran yang lebih baik untuk rakyat indonesia memberikan kebijaksanaan kredit untuk koperasi serta golongan ekonomi lemah termasuk yang berusaha di sektor informal maupun formal perlu dilanjutkan dan disempurnakan dengan meningkatkan kemudahan untuk memperoleh kredit secara memadai untuk lebih menggerakkan pertumbuhan ekonomi dari bawah serta diarahkan untuk menumbuhkan kemampuan, daya saing dan produktifitas untuk mendorong pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.
Sebagai realisasi dari kebijaksanaan yang telah diambil oleh pemerintah, maka pemerintah melalui lembaga perbankan telah menyediakan kredit untuk golongan ekonomi lemah yang salah satunya adalah Kredit Profesi Guru . Kredit profesi guru merupakan salah satu bentuk fasilitas kredit yang diutamakan bagi mereka yang mempunyai profesi sebagai guru. Bank memberikan fasilitas kredit yang berbentuk Kredit Profesi Guru, hal ini disebabkan karena mengingat profesi guru yang sangat menentukan bagi pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan tehnologi pada masyarakat umum, sehingga tercapai kehidupan modern.
Bank memberikan suatu kebijaksanaan untuk membuka kredit profesi guru bertujuan untuk memperlancar dan memberikan semangat terhadap tugas-tugas guru. Yang dimaksud dengan kredit profesi guru adalah kredit jangka menengah atau jangka panjang (investasi) yang diberikan kepada guru sebagai contoh untuk pemberian kendaraan bermotor roda dua dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas yang bersangkutan sebagai guru.
Biasanya pemberian kredit oleh bank pada pihak debitur selalu disertai dengan adanya barang jaminan, hal mana dimaksudkan bahwa jaminan digunakaan sebagai kepastian hukum dan demi keamanan atas pemberian fasilitas kredit, bank tidak akan pernah memberikan pinjaman terhadap siapapun juga tanpa adanya suatu jaminan untuk mengikatkan diri secara hukum kepada bank. Bank tidak diperkenankan memberikan kredit kepada siapapun juga tanpa adanya jaminan pemberian kredit. Yang dimaksud dengan jaminan pemberian kredit adalah keyakinan bank atas kesanggupan debitur untuk melunasi kredit sesuai dengan yang diperjanjikan.
Kebijaksanaan bank memberikan Kredit Profesi Guru semata-mata sebagai imbalan jasa yang dilaksanakan oleh para guru. Meskipun pemberian kredit oleh bank sebagai imbalan jasa kepada guru, namun bank juga mengajukan syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi oleh guru sebagai pemakai fasilitas kredit untuk mengurangi resiko yang harus ditanggungnya bagi pihak bank sebagai pemberi kredit.
Tetapi di dalam kenyataannya seringkali terjadi kemacetan-kemacetan didalam pemberian kredit, karena tidak sesuai dengan syarat-syarat yang telah diperjanjikan sehingga perlu diadakan penelitian untuk mengatasi masalah yang menjadi hambatan-hambatan pemberian kredit didalam praktek, serta akibat yang ditimbulkan.
Berdasarkan kenyataan inilah sebagaimana seperti tersebut diatas, penulis tertarik untuk mengetahui lebih dalam dan meneliti bagaimana pelaksanaan perjanjian tersebut, maka disini penulis mengambil suatu judul yaitu : KREDIT KENDARAAN BERMOTOR PROFESI GURU SUATU TINJAUAN HUKUM PERJANJIAN. (Studi di Perusahaan Daerah BANK PASAR Kabupaten Klaten).

B.     Perumusan Masalah
Dengan uraian latar belakang masalah tersebut diatas, maka memberikan rumusan masalah yang nantinya akan penulis jadikan pedoman dalam membahas permasalahan tersebut. Adapun rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut :
  1. Apakah perjanjian Kredit Profesi Guru selaras dengan asas Kebebasan Berkontrak?
  2. Bagaimana apabila terjadi keterlambatan dalam pembayaran angsuran kredit, dan upaya hukum apakah yang akan dilakukan pihak Kreditur (Bank) terhadap Debitur (Guru) ?
  3. Bagaimana apabila Debitur meninggal dunia pada masa kredit, serta tindakan hukum apakah yang dilakukan oleh Bank?

C.    Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dimaksudkan agar penelitian tersebut memberikan manfaat yang sesuai dengan apa yang dikehendaki. Adapun tujuan penelitian ini adalah:
  1. Untuk mengetahui apakah perjanjian Kredit Profesi Guru selaras dengan Asas Kebebasan Berkontrak.
  2. Untuk mengetahui cara-cara yang ditempuh oleh bank apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran kredit.
  3. Untuk mengetahui tindakan hukum atau cara-cara yang ditempuh baik apabila dihadapkan pada masalah debitur meninggal dunia pada masa kredit.

D.    Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini, penulis mengharapkan dapat berguna bagi:
  1. Masyarakat.
Penulis mengharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat supaya mengetahui dan memahami tentang apa saja yang berkaitan dengan Kredit Profesi Guru maupun bagaimana Kredit Profesi Guru dalam praktek.
  1. Institusi Terkait.
Penulis mengharapkan dapat membantu pihak terkait dalam hal ini adalah Bank memecahkan masalah-masalah yang terkait dengan perjanjian Kredit Profesi Guru.
  1. Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Penulis mengharapkan dapat memberikan sumbangan masukan dan hasilnya diharapkan berguna untuk memperbanyak referensi ilmu hukum bidang keperdataan khususnya mengenai perjanjian Kredit Profesi Guru.
E.     Metodologi Penelitian
Untuk memperoleh data yang relevan dalam penyusunan skripsi ini maka diperlukan metode penelitian sebagai berikut:
  1. Penelitian Pendekatan.
Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah yuridis sosiologis yaitu mengkaitkan antara peraturan perundangan yang berlaku yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas kemudian diterapkan didalam praktek yang berlaku didalam masyarakat.
  1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah jenis penelitian deskriptif baik yang diperoleh dari lapangan maupun dari data-data kepustakaan sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas, lengkap dan sistematis mengenai fakta yang ada.
  1. Data Penelitian
a.       Data primer
Yaitu sejumlah data atau fakta yang diperoleh secara langsung melalui suatu penelitian lapangan dengan wawancara tersusun dengan para pihak, yang bersangkutan di lokasi penelitian
b.      Data Sekunder
Yaitu bahan atau data yang diperoleh dari buku-buku literatur dan sumber-sumber atau diperoleh dari bahan-bahan hukum antara lain:
1)      Bahan hukum primer.
Merupakan bahan hukum yang utama, terdiri dari:
a.       Peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan pokok bahasan
b.      Buku-buku hukum yang dikodifikasikan
2)      Bahan hukum sekunder.
Merupakan bahan hukum yang eras hubungannya dengan baik hukum primer dan dapat membantu menganalisis bahan hukum primer, bahan hukum sekunder terdiri dari:
a.       Buku-buku ilmiah di bidang hukum yang berkaitan dengan pokok bahasan.
b.      Makalah dan hasil-hasil karya ilmiah dari para sarjana
c.       Literatur dan hasil-hasil penelitian.
3)      Bahan hukum tersier
Merupakan bahan hukum yang memberikan informasi tentang bahan hukum primer dan sekunder.
  1. Metode pengumpulan Data.
Yaitu suatu proses bagaimana data tersebut diperoleh baik dari data kepustakaan maupun data di lapangan, dikumpulkan dan kemudian diolah. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:
a.       Studi Kepustakaan.
Dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan mempelajari bahan­bahan tertulis yaitu buku-buku literatur serta peraturan perundang­undangan yang berkaitan dengan pokok bahasan skripsi ini.
b.      Studi Lapangan.
Dalam pengumpulan data lapangan ini dilakukan dengan cara terjun langsung ke tempat penelitian menggunakan cara sebagai berikut:
1)      Interview, yaitu merupakan cara pengumpulan data dengan jalan tanya jawab secara sistematis yang berlandaskan pada tujuan penelitian yaitu wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang penulis anggap berkaitan dengan pokok permasalahan. Tanya jawab tersebut dilakukan secara lisan dimana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik dan penulis memakai interview bebas dan berstruktur dimana unsur kebebasan masih dipertahankan sehingga kewajaran dapat dicapai secara maksimal dan memudahkan diperolehnya data secara mendalam.
Dalam hal ini adalah Kabag.Umum Perusahaan Daerah BANK PASAR Kabupaten Klaten. Dipilihnya instansi ini karena disamping eras hubunganya dengan tugas dan wewenang pemberian kredit juga karena persyaratan-persyaratan kredit profesi guru di instansi ini lebih lunak bagi debitur.
2)      observasi dokumentasi yaitu merupakan suatu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melalui pengamatan langsung ke lokasi penelitian, serta mencatat dan mempelajari berkas-berkas atau dokumen-dokumen yang ada hubungannya dengan pokok bahasan ( pada perjanjian kredit profesi guru )



  1. Metode Analisis Data.
Analilsis data adalah proses mengorganisasikan dan mengumpulkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan dalam suatu hipotesis kerja dari data-data[1]. Karena penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, inaka analisis data yang digunakan adalah analisis kualitatif . Adapun caranya dengan mengumpulkan data yang diperlukan kemudian dihubungkan dengan pennasalahan, selanjutnya menganalisis dan menarik kesimpulan.

F.     Sistematika Skripsi.
BAB I.      PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah.
B.     Perumusan Masalah.
C.     Tujuan Penelitian.
D.    Manfaat Penelitian.
E.     Metodologi Penelitian.
F.      Sistimatika Skripsi.
BAB II.    TINJAUAN PUSTAKA
A.    Tinjauan Umum Tentang Kredit.
1.      Pengertian Kredit.
2.      Asas-asas dalam perjanjian kredit Asas Kebebasan­Berkontrak ).
3.      Hubungan antara jaminan dan kredit.
B.     Tinjauan Tentang Kredit Profesi Guru.
1.      Pengertian Kredit Profesi Guru.
2.      Urgensi, tujuan dan fungsi adanya Kredit Profesi Guru.
3.      Prosedur dan syarat pengajuan Kredit Profesi Guru
C.     Wanprestasi.
1.      Pengertian Wanprestasi
2.      Akibat hukum Wanprestasi
BAB III.   HASIL PENELITIAN DAN PEMBAFIASA N
A.    Perbandingan antara asas dalam perjanjian Kredit Profesi Guru dengan asas perjanjian pada umumnya yaitu Asas Kebebasan Berkontrak.
B.     Faktor-faktor yang menyebabakan terlanibaniya pembayaran angsuran kredit.
C.     Tindakan hukum yang dilakukan oleh Bank dalani mengatasi terlambatnya pembayaran.
D.    Upaya hukum yang ditempuh oleh Bank dan penyelesaian pennasalahan yang timbal akibat debitur meninggal dunia pada masa kredit.
BAB IV.   PENUTUP.
A.    Kesimpulan.
B.     Saran.
DAFTAR PUSTAKA.
LAMPIRAN


[1] Lexy J. Moleong, Metodologi penelitian Kualitatif, PT. Remaja Rosdakarva, 2000, hal. 103


Untuk kelengkapan Data/File, Hubungi 081567694016

Skripsi Ekonomi - E 469

 PENGARUH PERILAKU PEMIMPIN  DAN KOMPENSASI TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA APARTEMEN SEJAHTERA DIYOGYAKARTA

 
BAB  I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang Masalah
Perkembangan Industri penginapan saat ini tumbuh sangat pesat, sehingga menimbulkan persaingan yang sangat ketat diantara industri penginapan. Salah satunya mereka berlomba, menawarkan berbagai fasilitas, kualitas pelayanan dan peyajian sebaik mungkin untuk memberikan nilai tambah pada pelayanan yang ditawarkannya. Upaya tersebut dilakukan agar bertahan ditengah persaingan yang sangat ketat dan tetap menjadi pilihan utama bagi wisatawan. Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu daerah pariwisata yang paling banyak dikunjungi oleh para wisatawan, baik itu wisatawan luar negeri maupun wisatawan dalam negeri. Disamping itu banyak juga yang mengunjugi kota Yogyakarta dengan berbagai alasan, misalnya untuk kepentingan bisnis, pendidikan dan lain-lain.
Banyaknya para pendatang mengakibatkan kebutuhan akan pelayanan jasa penginapan semakin meningkat, sehingga semakin banyak bermunculan jasa penginapan yang ada di Yogyakarta. Ada beberapa jenis penginapan yang ada di kota yogyakarta, antara lain apartemen, hotel, pondokan dan wisma.
Apartemen merupakan salah satu industri atau perusahan yang bergerak dibidang jasa penginapan, yang berarti sebagai organisasi dalam suatu sistem, yaitu rangkaian dan hubungan antar bagian komponen yang bekerja sama sebagai keseluruhan. Dimana setiap komponen merupakan sub sistem yang memiliki kekayaan sistem bagi dirinya (Katz and Kahn, 1966 dikutip oleh Wexley, 1992 : 13). Notoatmojo (1998 : 10) mengemukakan manusia sebagai salah satu komponen perusahaan merupakan sumberdaya penentu tercapainya visi dan misi perusahaan. Kerena itu, sumber daya manusia/karyawan harus dikelola sedemikian rupa sehingga berdaya guna dan berhasil dalam mencapai misi dan tujuan perusahaan.Untuk mengelola karyawan atau sumber daya manusia tersebut dalam mencapai visi dan tujuan perusahaan,maka dibutuhkan seorang pemimpin dalam mengatur perusahan itu.
Salah satu perilaku seorang pemimpin adalah bersifat motivasional artinya memberikan motivasi pada bawahan sehingga  bawahan menjadi puas yang berdampak pada prestasi yang efektif, dan memberikan latihan (coaching), bimbingan, dukungan, dan ganjaran yang perlu untuk prestasi yang efektif.
Dalam model yang dikembangkan oleh Paul Hersey dan Ken Blanchard (1995 : 113) di Center for Leadership Studies, perilaku pemimpin digunakan sebagai istilah-istilah perilaku tugas dan perilaku hubungan. Perilaku kepemimpinan seseorang adalah pola perilaku yang diperlihatkan orang itu pada saat mempengaruhi aktivitas orang lain seperti yang dipersepsikan orang lain
Kompensasi sangat penting bagi karyawan apartemen itu sendiri sebagai individu, karena besarnya kompensasi merupakan pencerminan atau ukuran nilai pekerjaan karyawan itu sendiri. Sebaliknya besar kecilnya kompensasi dapat mempengaruhi prestasi kerja. Apabila kompensasi diberikan secara tepat dan benar para karyawan akan lebih berprestasi untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.
Prestasi kerja karyawan merupakan salah satu faktor penentu prestasi perusahaan. Prawirosentono, (1999 : 3) menyatakan terdapat hubungan yang erat antara prestasi perseorangan dengan prestasi perusahaan, dengan kata lain bila prestasi karyawan baik maka kemungkinan besar prestasi perusahaan juga baik. Prestasi seorang karyawan akan baik bila dia mempunyai keahlian (skill) yang tinggi, bersedia bekerja karena digaji atau diberi upah sesuai dengan perjanjian, mempunyai harapan masa depan lebih baik. Dari pendapat tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa jika ingin prestasi perusahaan baik, maka pemimpin perusahaan harus mampu menciptakan kondisi kinerja setiap karyawannya baik dengan cara menciptakan kondisi yang kondusif yaitu memotivasi karyawan berprestasi.
Apartemen Sejahtera merupakan suatu perusahaan yang bergerak dibidang jasa penginapan yang terletak dikawasan Universitas Sanata Drama. Jumlah karyawan Apartemen Sejahtera pada tahun 2006 sebanyak 95 orang. Apartemen Sejahtera Yogyakarta terletak di Jalan Pringgodani No 16, Desa Catur Tunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman Yogyakarta sehingga memudahkan transportasi keluar masuknya pengguna penginapan ke Apartemen Sejahtera.
Program kompensasi yang diberikan oleh pihak Apartemen Sejahtera antara lain :
1.      Komponen gaji merupakan suatu bagian balas jasa yang diterima karyawan. Komponon gaji terbagi menjadi dua yaitu gaji bulanan dan gaji lembur
2.      Insentif merupakan penghargaan yang diberikan kepada karyawan yang memliki prestasi kerja yang baik dengan  tujuan untuk memotivasi karyawan. Intensif ini bisa berupa bonus dan penghargaan ini bisa kepada karyawan teladan
3.      Komponen tunjangan merupakan pembayaran dan jasa-jasa yang melengkapi gaji pokok. Tunjangan ini bisa berupa tunjangan hari raya, tunjangan kesehatan, kecelakaan kerja, tunjangan perkawinan, tunjangan kematian dan tunjangan hari tua
4.      Fasilitas merupakan penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung dalam pekerjaan berupa tempat kerja, pakaian kerja, cuti kerja, transportasi dan olah raga
Berdasarkan penjelasan tersebut jelas bahwa perilaku pemimpin dan kompensasi yang diberikan perusahaan mempunyai pengaruh terhadap prestasi kerja karyawan dan hal ini harus dikondisikan oleh pemimpin dalam rangka meningkatkan prestasi karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan secara maksimal. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk mengadakan penilitian tentang “Pengaruh Perilaku Pemimpin Dan Kompensasi   Terhadap Prestasi Kerja Karyawan pada Apartemen Sejahtera Yogyakarta”.


B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka dapat ditarik suatu permasalahan yaitu :
  1. Apakah variabel perilaku pemimpin dan kompensasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan pada Apartemen Sejahtera di Yogyakarta ?
  2. Apakah variabel perilaku pemimpin atau kompensasi yang dominan berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan pada Apartemen Sejahtera di Yogyakarta ?
C.    Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.      Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang terdapat pada rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah :
a.       Untuk mengetahui apakah variabel perilaku pemimpin dan kompensasi secara bersama-sama berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan pada Apartemen Sejahtera di Yogyakarta.
b.      Untuk mengetahui variabel perilaku pemimpin atau kompensasi yang dominan berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan pada Apartemen Sejahtera di Yogyakarta.
2.      Manfaat Penelitian
a.       Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan sebagai evaluasi dan bahan pertimbangan bagi perusahaan, tentang bagaimana pengaruh perilaku pemimpin dan kompensasi yang diterima karyawan terhadap prestasi kerja karyawan
b.      Bagi penulis
Menambah wawasan dan memperluas pengetahuan dalam masalah perilaku pemimpin dan kompensasi yang diterima karyawan terhadap prestasi kerja yang ada pada perusahaan sehingga dapat dipergunakan sebagai bahan referensi ilmu pengetahuan yang khususnya pada sumber daya manusia.
c.   Bagi fakultas.
Menambah referensi bacaan mengenai sumber daya manusia yang dapat berguna bagi ilmu pengetahuan tentang perilaku pemimpin dan kompensasi terhadap prestasi kerja.
  Untuk kelengkapan Data/File, Hubungi 081567694016

Skripsi Psikologi - PS 08

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN
PRESTASI BELAJAR PADA SISWA KELAS II SMU XXX

BAB I
PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah dan pokok bahasan, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi.
A.    Latar belakang masalah
Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan. Sekolah sebagai lembaga formal merupakan sarana dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Melalui sekolah, siswa belajar berbagai macam hal.
Dalam pendidikan formal, belajar menunjukkan adanya perubahan yang sifatnya positif sehingga pada tahap akhir akan didapat keterampilan, kecakapan dan pengetahuan baru. Hasil dari proses belajar tersebut tercermin dalam prestasi belajarnya. Namun dalam upaya meraih prestasi belajar yang memuaskan dibutuhkan proses belajar.
Proses belajar yang terjadi pada individu memang merupakan sesuatu yang penting,  karena melalui belajar individu mengenal lingkungannya dan menyesuaikan diri dengan lingkungan disekitarnya. Menurut Irwanto (1997 :105) belajar merupakan proses perubahan dari belum mampu menjadi mampu dan terjadi dalam jangka waktu tertentu. Dengan belajar, siswa dapat mewujudkan cita-cita yang diharapkan.
Belajar akan menghasilkan perubahan-perubahan dalam diri seseorang. Untuk mengetahui sampai seberapa jauh perubahan yang terjadi, perlu adanya penilaian. Begitu juga dengan yang terjadi pada seorang siswa yang mengikuti suatu pendidikan selalu diadakan penilaian dari hasil belajarnya. Penilaian terhadap hasil belajar seorang siswa untuk mengetahui sejauh mana telah mencapai sasaran belajar inilah yang disebut sebagai prestasi belajar.



B.    Rumusan masalah dan Pokok-pokok Bahasan
Bertitik tolak dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : “Apakah ada hubungan antara kecerdasan emosional dengan Prestasi belajar pada siswa kelas II SMU di Jakarta?”
 
C.    Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar pada siswa kelas II SMU Lab School Jakarta Timur.
 
D.    Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini mempunyai beberapa manfaat, antara lain ialah :
1.    Dari segi teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi psikologi pendidikan dan memperkaya hasil penelitian yang telah ada dan dapat memberi gambaran mengenai hubungan kecerdasan emosional dengan prestasi belajar.
2.   Dari segi praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan informasi khususnya kepada para orang tua, konselor sekolah dan guru dalam upaya membimbing dan memotivasi siswa remaja untuk menggali kecerdasan emosional yang dimilikinya.

 Untuk kelengkapan Data/File, Hubungi 081567694016

Skripsi Sosial Politik - Sp 021

KEBUTUHAN INFORMASI DAN AKTIVITAS MEMBACA SURAT KABAR

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 telah dirumuskan dengan jelas bahwa cita-cita. bangsa Indonesia adalah untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Untuk mewujudkan cita-cita tersebut, bangsa Indonesia melakukan pentahapan pembangunan nasional lima tahunan berdasarkan pola umum, pembangunan jangka panjang.
Salah satu alasan untuk tercapainya program pembangunah tersebut adalah dengan memberdayakan informasi melalui jalur-jalur media untuk melayani kebutuhan masyarakat di bidang informasi, contohnya adalah surat kabar.
Seiring dengan bergulirnya arus informasi yang terjadi saat ini, keberadaan surat kabar dalam penerbitan informasi adalah sangat penting, apalagi kehidupan modern notabene tidak dapat dilepas dari kehidupan masyarakat sebagai pembaca surat kabar.
Fungsi dari surat kabar adalah menyebarluaskan informasi yang ditujukan pada masyarakat yang membutuhkan. Surat kabar sebagai media massa memberikan segala berita kepada masyarakat, menyangkut kepentingan umum, dan termasuk diantaranya selain berita olah raga dan sebagainya adalah informasi tentang kesehatan dan gizi.
 
B.    Identifikasi Masalah
Dalam identifikasi masalah akan penulis batasi pada masalah minat terhadap informasi kesehatan gizi dan frekwensi membaca surat kabar berdasarkan kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Seperti kita ketahui bahwa minat adalah hal yang mendasari sebuah keinginan terhadap sesuatu yang akhirnya memberikan satu alasan bagi individu untuk secara kontinyu melakukan aktivitas tersebut. Hal itupun berlaku juga pada aktivitas membaca surat kabar, dimana minat atau keinginan menjadi salah satu faktor penyebab dalam melakukan aktivitas membaca surat kabar, disamping surat kabar harus mampu memposisikan dirinya sebagai penyalur informasi yang pantas untuk dibaca dan digali sumber informasinya.
Minat adalah menjadi dasar perbedaan pola tingkah laku seseorang terhadap suatu kebutuhan informasi. Hal im disebabkan juga karena adanya factor sosial ekonomi yang berbeda yang akhirnya mempengaruhi minat itu sendiri.
Beberapa faktor tersebut antara lain adalah :
  1. Budaya leluhur yang kuat, yang menguasai masyarakat pedesaan, atau dengan kata lain seseorang akan cenderung mendapatkan informasi kesehatan dan gizi dari orang tua mereka ketimbang mendapatkannya dari media massa.
  2. Pengetahuan yang kurang yang menyebabkan mereka kurang menghargai media sebagai sumber informasi yang bergaya jurnalis, sehingga mereka kurang dapat memahami atau mengikuti pesan yang disampaikan.
  3. Kesadaran terhadap pentingnya kesehatan dan gizi yang kurang, sehingga mereka lebih suka dengan istilah “pasrah” ketimbang mencari solusi.
Masyarakat Telukan adalah terdiri dari berbagai latar belakang yang berbeda, baik ekonomi, pendidikan, pekerjaan, budaya, dan usia. Hal itu membentuk suatu kondisi sikap yang berbeda-beda pula terhadap kebutuhan akan informasi, atau dengan kata lain perilaku individu dalam mencari informasi tidak lepas dari pengaruh faktor-faktor kondisional yang melingkupi dirinya.
Permasalahan yang muncul dari aktivitas membaca surat kabar adalah mengenai apa yang dimiliki surat kabar tentang informasi dan sejauh mana surat kabar dianggap perlu dan penting untuk memberikan informasi sesuai dengan apa yang dibutuhkan individu, yang selanjutnya mampu mengajak individu tersebut untuk melakukan aktivitas membaca surat kabar untuk mengikuti pesan atau informasi yang disampaikan oleh surat kabar.
Jika hal itu dihubungkan dengan keadaan yang terlihat di lokasi penelitian yaitu di Telukan, tampaklah bahwasanya permasalahan yang muncul adalah dan faktor minat atau keinginan individu pada masyarakat Telukan yang masih lemah terhadap rasa ingin tahu tentang informasi-informasi kesehatan dan gizi yang disampaikan dalam surat kabar. Hal ini muncul karena mereka lebih disibukkan dengan pekerjaan mereka untuk mencari penghasilan, dimana mereka mayoritas adalah kaum buruh yang memiliki jenjang pendidikan yang relatif rendah. Disamping itu, seandainyapun mereka membaca surat kabar, mereka akan lebih memilih beirta-berita yang mengetengahkan tentang hiburan, olah raga dan politik. Ditambah lagi dengan munculnya pornografi atau surat kabar yang lebih berprofesi sebagai “pencari untang” ketimbang mengetengahkan pendidikan yang sehat dan normatif, yang pada akhirnya membuat berita-berita tentang kesehatan dan gizi menjadi berita yang semakin tersudut yang ditunjang pula oleh faktor kesadaran diri individu yang kurang.
Sebuah aktivitas tentunya dimulai dengan minat atau keinginan terhadap sesuatu yang akhirnya memberikan satu alasan bagi individu untuk secara kontinyu melakukan aktivitas tersebut. Hal itupun berlaku juga pada aktivitas membaca surat kabar, dimana minat atau keinginan menjadi salah satu faktor penyebab dalam melakukan aktivitas membaca surat kabar, disamping surat kabar harus mampu memposisikan dirinya sebagai penyalur informasi yang pantas untuk dibaca dan digali sumber informasinya.

C.     Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat penulis sampaikan bahwasanya kebutuhan publik atas informasi adalah ikut menentukan sejauh mana tingkat aktivitas membaca surat kabar dalam masyarakat, khususnya warga Kelurahan Telukan Kecamatan Grogol. Dan rumusan masalah-masalah yang akan penulis teliti adalah sebagai berikut :
“Adakah hubungan yang positif dan signifikan antara kebutuhan informasi kesehatan gizi keluarga dengan aktivitas membaca surat kabar di kalangan warga Kelurahan Telukan?”

D.    Tujuan Penelitian
Suatu penelitian pada umumnya adalah bertujuan untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu fenomena atau pengetahuan dan untuk mengaplikasikan disiplin ilmu yang ditekuni oleh penulis yakni Ilmu Komunikasi serta kepuasan pribadi bagi penulis dalam menyusun penelitian ilmiah.
Sedangkan tujuan penelitian ini dilihat dari permasalahan per variabel adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat kebutuhan informasi kesehatan gizi dengan aktivitas membaca surat kabar di kalangan warga Kelurahan Telukan Kecamatan Grogol dalam usahanya memenuhi kebutuhan informasi tersebut.

Untuk kelengkapan Data/File, Hubungi 081567694016