PRODUKTIVITAS KARYAWAN : STUDI PADA
PT. PANCA BINTANG TUNGGAL
SEJAHTERA DI SUKOHARJO
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Sumber daya manusia diakui sebagai sumber daya
organisasi vital dan sentral di mesa yang akan datang. Sumber daya manusia
senantiasa melekat pada setiap sumber daya organisasi apa, pun sebagai faktor
penentu keberadoan dan peranannya dalam memberikan kontribusi ke arah
pencapaian tujuan organisasi secara efektif
Organisasi ada, di tengah-tengah masyarakat
dan diciptakan oleh masyarakat. Di dalam suatu masyarakat banyak faktor yang
mempengaruhi organisasi, dan manajemen harus bersikap tanggap terhadap
faktor-faktor itu. Setiap organisasi harus tanggap terhadap: kebutuhan para
pelanggan atau kliennya, kendali hukuman dan politis, serta perubahan ekonomi,
teknologi dan pembangunan. Model tersebut mencerminkan kekuatan-kekuatan
lingkungan yang berinteraksi di dalam organisasi.
Di tengah kondisi krisis ekonomi yang
berkepanjangan seperti sekarang ini, faktor efektivitas dan efisiensi dalam
menjalankan kegiatan perusahaan merupakan hal yang mutlak diperlukan. Dengan
adanya efektivitas dan efisiensi dalam kegiatan perusahaan maka usaha untuk
mendapatkan produktivitas yang tinggi dengan sumber daya yang terbatas akan
dapat diwujudkan.
Untuk dapat mencapai produktivitas yang tinggi
dari suatu perusahaan, maka faktor produktivitas kerja karyawan merupakan hal
yang sangat penting dalam usaha untuk mewujudkan hal tersebut. Karena itu
perhatian. terhadap produktivitas kerja karyawan perlu dilakukan agar
perusahaan dapat mencapai produktivitas yang tinggi. Untuk dapat meningkatkan
produktivitas kerja karyawan maka seorang pimpinan perusahaan harus memahami faktor-faktor
yang mempengaruhi produktivitas kerja seorang karyawan.
Berkaitan dengan faktor-faktor yang
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan tersebut, Sinungan (2000 : 64) berpendapat
bahwa :
“Terdapat dua kelompok syarat bagi
produktivitas perorangan yang tinggi. Pertama: meliputi tingkat pendidikan dan
keahlian, jenis teknologi dan hasil produksi, kondisi kerja, kesehatan, serta
kemampuan fisik dan mental. Kedua: meliputi sikap terhadap tugas maupun teman
sejawat dan pengawas, keaneka ragam tugas, sistem upah dan bonus, kepuasan
kerja, keamanan kerja, kepastian pekedaan, serta perspektif dari ambisi dan
promosi.”
Terdapat kesepakatan antara para ahli ilmu
keperilakuan dan para manajer bahwa imbalan ekstrinsik dan intrinsik dapat
digunakan untuk memotivasi prestasi kerja. Juga jelas dipahami bahwa kondisi
tertentu harus ada jika imbalan dimaksudkan untuk memotivasi prestasi kerja
yang baik; yaitu imbalan harus dinilai oleh orang yang bersangkutan dan imbalan
harus berkaitan dengan tingkat prestasi kerja yang akan dimotivasi.
Pembuat kebijakan dan pengamat finansial
menyebutkan bahwa tekanan upah dan produktivitas memiliki faktor utama dalam
menjelaskan inflasi. Peningkatan dalam produktivitas karyawan diasosiasikan
dengan kurang lebih suatu kesatuan peningkatan dalam upah riil ( Strauss,
2001). Dalam hasil penelitiannya menyarankan bahwa suatu kestabilan, adanya
hubungan jangka panjang antara harga dan upah ditentukan produktivitas sebaik
seperti upah riil dan produktivitas untuk kebanyakan, tapi tidak semua
industri. Dalam penerpuannya menyimpulkan bahwa upah adalah reaktif, bukan pro
aktif pada inflasi. Dalam waktu yang sama pergerakan produktivitas mempengaruhi
upah riil, yang konsisten dengan pasar buruh yang efisien.
Apa keuntungan dari peningkatan produktivitas?
Dengan peningkatan produktivitas nasional (makro) maka kemampuan bersaing
meningkat khususnya dalam perdagangan internasional yang menambah pendapatan
negara, meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Di tingkat perusahaan (mikro), dengan
peningkatan produktivitas perusahaan akan memperkuat daya saing perusahaan
karena dapat memproduksi dengan biaya yang lebih rendah dan mutu produksi lebih
baik, menunjang kelestarian dan perkembangan perusahaan, menunjang terwujudnya
hubungan industrial yang lebih balk dan mendorong terciptanya perluasan
lapangan kerja. Di tingkat individu akan meningkatkan pendapatan, meningkatkan
harkat dan martabat serta pengakuan potensi individu serta meningkatkan
motivasi keda dan keinginan berprestasi.
Para manajer perlu mengetahui bahwa karyawan
mereka bereaksi terhadap persepsi, bukan terhadap kenyataan. Jadi, apakah
penghargaan manajer terhadap seorang karyawan sesungguhnya objektif dan tidak
bisa atau apakah tingkatan upah organisasi sesungguhnya satu di antara yang
tertinggi dalam industri dianggap kurang relevan dengan apa yang karyawan
rasakan (Robbins, 2002 : 52).
Perolehan seperti upah, promosi, teguran, atau
pekerjaan yang lebih balk mempunyai nilai yang berbecia bagi orang yang
berbeda. Hal ini terjadi karena setup orang mempunyai kebutuhan dan persepsi
yang berbeda. Jadi, dalam mempertimbangkan imbalan mans yang akan dipakai,
seorang manajer harus aril mempertimbangkan perbedaan individual. Jika imbalan
yang bernilai digunakan untuk memotivasi, karyawan akan mengerahkan upaya untuk
mencapai tingkat prestasi yang tinggi.
Pada umumnya diketahui bahwa isyu proses,
pemberian imbalan tertentu harus dibahas jika ingin mencapai sasaran. Yaitu,
harus, ada imbalan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar, orang
membandingkan antara imbalan yang mereka terima dan imbalan yang diterima orang
lain dan perbedaan individual dalam pilihan jenis imbalan merupakan masalah
yang penting dipertimbangkan.
Di dalam dunia usaha, pengupahan merupakan hal
yang sewajarnya sebagai bentuk kompensasi atas kontribusi yang diberikan
karyawan kepada. perusahaan. Jadi ketlka perusahaan merekrut karyawan yang diharapkan
adalah karyawan dapat menjalankan serangkaian pekerjannya untuk menghasilkan
barang atau jasa yang mendukung kegiatan usaha sehingga menghasilkan keuntungan
bagi perusahaan. Keuntungan yang didapat tersebut salah satunya digunakan
perusahaan untuk membenikan kompensasi berupa upah kepada karyawan. Jadi
keberadaan karyawan dalam suatu perusahaan adalah dalam kerangka bisnis
kemitraan dan bukan kerangka kegiatan sosial.
Pemberian upah dari perusahaan kepada karyawan
adalah bagian dari cara pengeJolaan karyawan untuk meningkatkan kepuasan
karyawan. Pemberian upah sangat penting untuk memotivasi seseorang karyawan
untuk bekerja dan mencapai produktivitas tinggi, karyawan yang menerima upah
sesuai atau layak mereka bekeda lebih tenang karena sudah bisa memenuhi
kebutuhan hidup dirinya dan keluarganya. Upah yang layak dan sesuai dengan
kemampuan kerja mereka adalah wujud penghargaan yang diberikan perusahaan
kepada karyawan atas kerja mereka sehingga dapat meningkatkan produktivitas
perusahaan.
Oleh karena itu, bila suatu perusahaan ingin
maju dan sukses maka perusahaan hares dapat bekerja sama dengan para
karyawannya. Bila faktorfaktor yang mendukung produktivitas kerja terpenuhi,
maka karyawan akan mencapai produktivitas kerja yang baik sehingga
produktivitas kerja karyawan dapat ditingkatkan.
Dari penelitian sebelumnya yang dibuat oleh
Agny Rustikasari (2002), setiap perusahaan tentunya menginginkan adanya
kemajuan dalam usahanya atau dengan kata lain menginginkan produktivitasnya
meningkat. Peningkatan produktivitas tidak hanya tergantung pada penggunaan mesin
yang serba modern, modal yang besar, dan bahan bake yang banyak, tetapi juga
tergantung pada tenaga kerjanya. Tenaga kerja yang dalam hal ini adalah
karyawan merupakan salah satu bagian dari perusahaan dan aset penting yang harus
dipelihara demi perkembangan dan kemajuan perusahaan. Oleh karena itu, seorang
pimpinan perusahaan harus selalu memperhatikan nasib karyawan dengan
menciptakan usaha-usaha guna mendorong para karyawan untuk selalu.bersedia
bekerjasama sehingga tujuan bersama dapat tercapai. Maka penulis ingin
mereplikasi dengan judul : ANALISIS
PENGARUH PERSEPSI UPAH DAN KONDISI KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN :
STUDI PADA PT. PANCA BINTANG TUNGGAL SEJAHTERA DI SUKOHARJO.
B.
Perumusan
Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah
diuraikan di atas, maka masalah yang akan dianalisis dalam penelitian ini
adalah:
1.
Apakah ada pengaruh yang
signifikan antara kondisi kerja dengan produktivitas kerja karyawan?
2.
Apakah ada pengaruh yang
signifikan antara persepsi upah dengan produktivitas kerja karyawan?
3.
Apakah persepsi upah dan kondisi kerja
secara bersama-swna mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja
karyawan?
C.
Tujuan
Penelitian
Sebagaimana layaknya suatu penelitian yang
dilakukan pasti mempunyai tujuan tertentu, demikian pula dalam penelitian ini
tujuan yang diharapkan akan dapat dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1.
Untuk mengetahui pengaruh antara
kondisi kerja dengan produktivitas kerja karyawan.
2.
Untuk mengetahui pengaruh antara
persepsi upah dengan produktivitas kerja karyawan.
3. Untuk mengetahui faktor yang
mempunyai pengaruh lebih signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan.
D.
Manfaat
Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat :
- Bagi Perusahaan
Dapat memberikan masukan tentang masalah upah, kondisi kerja yang dapat
begengaruh pada produktivitas kerja karyawan.
- Bagi Kalangan Akademis
Dapat menjadi fondasi untuk pengembangan penelitian-penelitian
selanjutnya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan persepsi upah, kondisi keda serta
produktivitas.
Untuk kelengkapan Data/File, Hubungi 081567694016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar