Skripsi Pendidikan (PTK) - Pd 539


PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA 
DENGAN PENGGUNAAN MEDIA BUKU CERITA BERGAMBAR
KELAS VII SISWA TUNA RUNGU DI SLB-B YPPLB


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupun sehari-hari di masyarakat terdapat berbagai karakteristik manusia. Ada yang mengalami kelainan mata, telinga atau organ bicara, mental, tubuh dan lain-lain. Bahkan ada pula yang mengalami lebih lari satu jenis kelainan atau juga disebut kelainan ganda. Namun sebagian besar masyarakat kita tergolong normal.
Manusia dalam pergaulannya memerlukan bahasa. Bahasa merupakan sarana komunikasi yang sangat vital. Kita mengetahui bahwa di dalam pergaulan manusia di dunia tidak ada yang lebih penting selain komunikasi. Komunikasi tujuannya untuk menyampaikan pikiran atau pesan dari seseorang kepada orang lain. Berkomunikasi dapat dilakukan dalam bentuk bahasa lisan, bahasa tulis, bahasa isyarat tangan dan sebagainya. Bagi anak normal hal ini perlu latihan untuk menguasainya, apalagi bagi anak tuna rungu yang memiliki banyak kekurangan.
Anak tuna rungu memiliki kekurangan salah satu kemampuan yang  sangat penting untuk mengembangkan kemampuan berbicara dan berbahasa. Berbicara dan berbahasa merupakan media utama untuk mengadakan interaksi dengan lingkungan. Selain itu anak tuna rungu memiliki kosa kata yang sedikit dibandingkan dengan anak yang mendengar pada umumnya. Dengan demikian pemahaman anak tuna rungu terhadap bahasa sedikit sekali sehingga sering disebut anak yang miskin bahasa. Berkaitan dengan pernyataan ini, Purbaningrum (2001:6) menyatakan bahwa,
Pada umumnya segi bahasa anak tuna rungu memiliki ciri-ciri yang khas yaitu miskin kosa kata, sulit memahami kalimat yang panjang dan berhubungan, sulit memahami ungkapan-­ungkapan yang mengandung arti kiasan atau kata-kata yang abstrak, sulit menguasai irama dan gaya bahasa.

Kurangnya akan pemahaman bahasa lisan atau tulisan seringkali menyebabkan anak tuna rungu menafsirkan sesuatu secara negatif atau salah dan ini sering menjadi tekanan bagi emosinya. Emosi anak tuna rungu selalu bergolak, disatu pihak karena kemiskinan bahasanya dan dipihak lain karena pengaruh dari luar yang diterimanya.
Bahasa sebagai alat komunikasi memiliki kemampuan untuk mendekatkan hubungan sosial, ekonomi dan budaya untuk mengembangkan. memajukan masyarakat datam segala aspek kehidupannya. Untuk itu dibutuhkan kemampuan atau keterampilan seseorang dalam menggunakan bahasa. Semakin terampil seseorang berbahasa, semakin cerah dan jelas pula jalan pikirannya. Sefanjutnya, ruang lingkup mata pelajaran bahasa Indonesia untuk tuna rungu tingkat menengah mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi beberapa aspek diantarannyaa keterampilan berbicara.
Ketrampilan berbicara adalah bagian dari keterampilan menyimak berbahasa yang merupakan catur tunggal yaitu keterampilan menyimak, bebicara, membaca dan menulis. (Caray Label, 2008 dalam http/Makalah dan Aripsi.blog.spot,com, diakses 9 maret 2009).
Berdasarkan uraian di atas, berbicara atau bercerita sebagai salah satu keterampilan berbahasa mempunyai peranan yang sangat penting artinya bagi anak tuna rungu di samping dapat digunakan bekal sekolah pada jenjang yang lebih atas berfungsi untuk menyerap informasi dari berbagai ilmu pengetahuan. Untuk terampil berbicara atau bercerita diperoleh dengan jalan praktik dan banyak latihan.
Dalam pengembangan Standart Kompetensi dan Komponen Dasar Bahasa Indonesia kelas VII semester kedua SMPLB-B, keterampilan berbicara diperoleh dari kemampuan yang dimiliki terlebih dahulu yaitu kemampuan menceritakan kembali secara tertulis. Sehubungan dengan kemampuan menceritakan kembali yang terjadi melalui proses yaitu secara tertulis sebagaimana disampaikan di atas, untuk proses secara tertulis itu bisa berhasil dengan baik dengan menggunakan diantara salah satu teknik yaitu merangkum. Maka untuk meningkatkan keterampilan berbicara atau menceritakan kembali dengan menggunakan teknik merangkum dibutuhkan suatu media berupa buku cerita bergambar.
Azhar Arsyad (1997:3), mengemukakan bahwa media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya.
Melihat kenyataan yang ada di SLB-B YPPLB Ngawi bahwa pembelajaran bahasa Indonesia khususnya berbicara untuk anak kelas VII masih rendah. Hal ini terlihat dari berbagai aspek bicaranya antara lain:
1.      Nada bicara anak tidak beraturan.
2.      Ucapan bicara anak masih terputus-putus.
3.      Teriadi nenghilangan beberapa kata dalan, bicaranya.
4.      Susunan kata dalam kalimat bicaranya masih kacau atau dibolak balik.
Menurut pengamatan peneliti, kondisi tersebut masih belum mendapatkan penanganan yang sesuai guna menuju ke arah perbaikan dalam peningkatan kemampuan berbicara anak. Oleh karena itu, penulis terdorong untuk mengadakan penelitian lebih lanjut guna mengetahui seberapa besar peningkatan keterampilan berbicara dengan penggunaan media buku cerita bergambar kelas VII pada siswa tuna rungu di SLB-B YPPLB Ngawi tahun pelajaran 2008/2009.

B.     Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dalam penelitian ini melibatkan beberapa aspek sebagai berikut.
1.      Apakah keterampilan berbicara diajarkan di kelas VII Sekolah Menengah Luar Biasa?
2.      Media apakah yang sering digunakan guru dalam mengajar?
3.      Apakah teknik berbicara menggunakan media buku cerita bergambar sudah digunakan di Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa?
4.      Apakah buku cerita bergambar digunakan dalam pembelajaran berbicara di Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa?
5.      Apakah kemampuan siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama dalam berbicara dengan menggunakan media buku cerita bergambar meningkat?

C.    Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah, maka pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.
  1. Subjek penelitian  siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa di SLB-B YPPLB Ngawi tahun pelajaran 2008/2009.
  2. Objek penelitian: keterampilan berbicara dengan penggunaan buku cerita bergambar.

D.    Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang masalah di atas identifikasi masalah dan pembatasan masalah permasalahan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut. “Apakah keterampilan berbicara siswa tuna rungu kelas VII- SLB-B YPPLB Ngawi tahun pelajaran 2008/2009 dapat di tingkatkan dengan pengggunaan media buku cerita bergambar?”.

E.     Tujuan Penelitian
Secara operasional, tujuan khusus yang ingin dicapai dalam penelitian adalah untuk mendiskripsikan peningkatan keterampilan berbicara dengan penggunaan media buku cerita bergambar kelas VII siswa tuna rungu di SLB­B YPPLB Ngawi tahun pelajaran 2008/2009.
F.     Kegunaan Penelitian
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya keterampiian berbicara dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
Sementara itu secara praktis hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
1.      Siswa
a.       Menghargai dan membanggakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan (Nasional) dan bahasa negara.
b.      Memahami bahasa Indonesia dari aspek berbicara serta menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan.
c.       Memiliki kemampuan menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkat­kan kemampuan intelektual, dan kematangan sosial.
d.      Memiliki disiplin dalam berpikir dan berbahasa (berbicara).

2.      Guru
a.       Membekali guru dalam menentukan materi pengajaran bahasa Indonesia khususnya tentang keterampilan berbicara.
b.      Membantu guru mengembangkan kreatifitas dalam mengajar berbicara di Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa.
c.       Membantu guru dalam memecahkan masalah-masalah yang timbul pada saat berlangsungnya pembelajaran berbicara di kelas.
d.      Memberi umpan balik bagi guru bahasa Indonesia agar dimasa yang akan datang dapat memperbaiki kualitas mengajar.
3.      Sekolah
Melengkapi sarana dan prasarana belajar bahasa Indonesia untuk meningkatkan prestasi belajar siswanya, (termasuk buku cerita bergambar).

 Untuk kelengkapan Data/File, Hubungi 081567694016

1 komentar: